IMM : Parepare harus bebas dari Pelacuran

Kamis, 24 Juli 2014 – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mendatangi sejumlah pihak terkait meningkatnya kasus prostitusi di kota Parepare. Pada kamis Pagi, mahasiswa yang juga merupakan peserta Darul Arqam Madya menemui 5 tokoh yang berbeda yakni, kepala dinas Pendidikan, Kapolresta Parepare, Ketua MUI Parepare, Aktivis perempuan dan beberapa tokoh lainnya.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa meminta agar pemerintah dan tokoh masyarakat lainnya bekerja sama dalam menyikapi semakin maraknya praktek prostitusi. “Kami mendukung pembangunan kota Parepare sebagai kota metropolitan yang pesat, tapi pemerintah juga harus memperhatikan banyaknya penyakit moral yang ikut tumbuh seiring pembangunan tersebut” tutur Immawan Andi Tanra selaku kordinator aksi.

Kepala Dinas Pendidikan kota Parepare, Drs. Umar,M.Pd mengakui, banyaknya pelajar yang ikut terjebak dalam beberapa kasus. “Kami akan terus melakukan pembinaan kepada mereka, termasuk memanggil dan berkordinasi dengan orang tua siswa tersebut” tegas Umar ketika ditemui dikantornya.

Ditempat terpisah, pihak kepolisian Parepare menejelaskan bahwa, pihaknya hanya akan menindaki perbuatan asusila bagi anak dibawah umur 16 tahun serta perbuatan maksiat ditempat terbuka, selain dari itu polisi tidak bisa bertindak tanpa adanya payung hukum yang jelas. AKP. Wahyudi Rahman yang mewakili kepolisian berharap, untuk membatasi meluasnya tempat-tempat hitam tersebut sebaiknya pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah (PERDA). “untuk melakukan operasi penertiban tempat maksiat, sebaiknya dilakukan oleh dinas Sosial bersama Satpol PP” Wahyudi menambahkan.

Sumber : http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=27&jd=Wakil+Ketua+DPRD+Parepare+Beri+Kuliah+Kebijakan+Publik&dn=20140724012929

Tinggalkan komentar